Dizaman akhir ini banyak saya melihat Ulama' besar telah dipanggil oleh Allah swt sehingga berkuranglah ilmu di dunia ini. pendidikan zaman sekarang tidak seperti pada zaman dulu lagi. saya melihat kedisiplinan, kesopanan dan budaya remaja sekarang sudah sangat menurun deras. di zaman dulu antara pelajar dan pengajar mempunyai batas yang amat tinggi sehingga seorang pelajar benar - benar tunduk dan patuh pada seorang pengajar. di zaman sekarang ini saya banyak melihat para pelajar bergaul teramat dekat dengan pengajar sehingga tampak seperti teman bermain sehari-hari, hal ini mengakibatkan berkurangnya wibawa dan kehormatan bagi para pengajar dan mengurangi bobot fatwa yang dikeluarkan.Dengan asbat diatas akhirnya pelajar merasa aman-aman saja untuk berbuat sesuatu yang kliru karena tidak ada yang disegani, fatwa seorang guru hanya dianggap angin lalu. banyak sekali saya dengar dari mulut para remaja yang setiap kali bicara dengan teman pergaulannya tak ketinggalan kata-kata kotor keluar dari mulutnya yang dianggap itu hal yang sudh wajar. banyak para pelajar yang hilang tatakrama dan sopan-santunnya dan yang lebih memprihatinkan bagi saya adalah banyak anak-anak yang sudah berani membantah nasehat orang tuanya, padahal menurut Sabda Rosulullah SAW bahwa sekali seorang anak mengeluarkan kata bantahan hanya dengan isyarat "uh" maka neraka cadangannya. Dengan terbentuknya generasi penerus yang demikian itu tergerak hati saya untuk ikut membina akhlaq dan mental mereka yang sudah mulai rapuh. Namun pernah saya berfikir dengan jalan apa saya bisa mendidik mereka? mampukah saya menasehati mereka yang sudah terbiasa dengan sikap kasarnya itu, sedangkan saya bukanlah apa-apa mereka. dari sini saya berfikir bahwa walaupun hanya sebentar biasanya seorang pelajar akan mendengarkan nasehat pengajarnya, maka dari itu untuk tercapainya tujuan saya supaya bisa menasehati mereka maka saya harus jadi pengajarnya, kalau saya sudah jadi pengajar mereka maka mudahlah bagi saya untuk mengembangkan nasehat-nasehat dikemudian hari.Hasil dari perantauanku ternyata ada manfaatnya juga. selama sepuluh tahun saya merantau mencari ilmu agama dan bekerja. dalam perantauanku saya selalu mengembangkan ilmu jiwa dari almarhum kakek saya, pada waktu itu saya sangat kesulitan untuk memahami petunjuknya. dalam perantauanku saya selalu mendatangi beberapa guru untuk berkonsultasi tentang kesulitanku. sedikit demi sedikit akhirnya terbuka pemahamanku tentang ilmu jiwa itu. ternyata ilmu ini murni ilmu kejiwaan yang mengarah pada kekuatan batin. ilmu ini bersumber dari kekuatan jiwa dan fikiran, bukan sebangsa asma', Do'a, mantra, khodam atau yang lain-lain. ilmu ini sangat unik dan universal (bisa dikembangkan untuk berbagai macam ilmu dan bisa masuk pada beberapa ilmu) jika yang melihat ilmu ini adalah orang yang faham tentang ilmu jiwa atau viciater mungkin dia tidak heran karena hal ini menurut pemahaman mereka adalah hal yang wajar tapi kalau yang melihat ini adalah orang yang tidak tahu tentang ilmu jiwa maka mereka akan tertegun melihat keajaiban ilmu ini. bayangkan dengan ilmu ini seseorang akan bisa tertidur pulas dengan hanya satu patah kata "tidur", atau 2 orang akan mengikuti 2 belah jari yang punya ilmu ini untuk bertarung dengan hebat saling menyerang tanpa kenal takut bagaikan pendekar silat yang sudah belajar bela diri bertahun-tahun padahal sedikitpun mereka tak pernah mengenal jurus dan masih banyak lagi keajaiban yang bisa ditimbulkan oleh ilmu jiwa ini. dizaman moderen ini para pakar ilmu jiwa terus mengembangkan penelitiannya dibidang kejiwaan dan ilmu ini dinamakan Occultisme. Occultisme adalah nama ilmu jiwa yang mengarah pada kekuatan batin yang masih rasional. Hipnotisme, kontakisme, maghnetisme, telepaty, beladiri reflex dan lain-lain itu termasuk Occultisme yang sudah mempunyai bidang atau penggunaan khusus. Untuk lebih jelasnya tentang uraian dari tiap ilmu tersebt silahkan buka di menu FORUM. Dengan bekal pengetahuan Ilmu Occultisme yang saya miliki, saya bermaksud ingin ikut serta membina dan menyehatkan masyarakat terutama para remaja sebagai generasi penerus bangsa yang sudah mulai berkurang kedisiplinannya. dalam hal ini ada empat fokus pembinaan yang saya targetkan.Dengan occultisme yang berlandasan Islam saya berusaha untuk:

Membina mental
mereka para generasi penerus bangsa supaya memiliki mental yang kuat dan punya sifat tanggung jawab atas segala sesuatu yang dihadapi dan memiliki jiwa yang tegar penuh kewaspadaan.Dengan adanya pembinaan akhlaq ini saya berharap supaya mereka memiliki akhlaq yang sesuwai dengan ajaran Islam sehingga tercipta generasi-generasi yang berakhlaq mulia dan terhindar dari berbagai macam bentuk kenakalan remaja seperti sifat sombong, angkuh, takabur, ugal-ugalan, judi, pemabuk dan lain sebagainya yang sekiranya merugikan diri sendiri dan masyrakta umum.

Membina kesehatan jasmani dan rokhani
Dengan occultisme saya bimbing mereka untuk mendapatkan kesehatan dan kesegaran baik jasmani atau rokhaninya yang mana akhirnya mereka bisa terhindar dari berbagai macam penyakit yang menyerang jasmani (penyakit lahiriyah) atau yang menyerang rokhaninya

Membina penguasaan diri
Dengan Occultisme saya bimbing mereka untuk bisa menguasai diri sendiri sehingga mampu untuk membela diri dari berbagaimacam kesulitan, bencana, ancaman, kekerasan dan kejahatan orang lain yang sekiranya akan merampas hak-hak mereka.

A. Materi tingkat Siswa :
Gerak senam, Jurus dasar, Tekhnik pukulan dan tendangan, Tekhnik langkah, Tekhnik bertarung, 3 Jurus pecah langkah ke satu, 4 Jurus kunci ke satu, Ilmu bela diri Refflex, Bimbingan Akhlaq, Mental dan Keagamaan.

B. Materi Warga Satu :
Setelah diangkat menjadi warga satu maka ia berhak untuk mengajar siswa atau adik kelasnya atau mendirikan ranting PSTD.K atas pertimbangan pimpinan pusat. Sedangkan materi warga satu adalah : 3 jurus pecah langkah kedua, 4 Jurus kunci ke dua, Jurus toya, jurus Pedang, Pengertian Ilmu batin dan Ilmu pernafasan, Ilmu tenaga dalam tingkat satu dan dua.

C. Materi Warga Dua :
Ilmu Hipnotisme, Magnetisme, Kontakisme, Occultisme, Teori pengaliran tenaga dalam untuk mengalirkan ilmu beladiri Refflex ke Orang lain, Ilmu telepaty, Ilmu anatomi manusia, Pemahaman berbagai macam penyakit dan cara pengobatanya, Ilmu tenaga dalam pranayama dan cipta dan ilmu Ilusioner karang tinggi

D. Materi Warga Tiga
Anggota PSTD.K yang telah mencapai posisi ini, hanya diberi materi ketaukhidan atau hanya di ajarkan untuk mendalami Ilmu Agama. Dalam mendalami Ilmu Agama , warga tiga dapat belajar dari dalam atau dari luar perguruan, sebab ilmu Agama dapat diperoleh dari mana saja. Dan jika diperlukan akan diajarkan jurus tambahan, ya itu : Jurus ruyung, Jurus tri sula dan jurus cambuk kilat. Mempelajari materi warga tiga tidak ada batasan waktu yang pasti, asal ia sudah mengerti tentang arti kehidupan bermasyarakat yang berlandasan Agama maka ia di angkat sebagai warga empat.

E. Materi Warga Empat
Anggota PSTD.K yang telah mencapai posisi ini, ia tidak diberi materi apa-apa, justru ia diberi tugas untuk mengamalkan seluruh ilmu yang telah ia pelajari dari PSTD.K terhadap semua hamba Alloh SWT untuk kebaikan.

2. PSTD.K Tidak mengharapkan banyaknya siswa.
PSTD.K tidak mengharapkan banyaknya siswa tapi yang diharapkan adalah siswa yang patuh, ta`at, setia, mengikuti dan menjalankan seluruh ajaran perguruan yang sesuwei dengan ajaran Isam sebab misi PSTD.K bukan mencari siswa tapi membangun / membenahi akhlak yang sudah menurun

3. Semboyan PSTD.K adalah:
Lebih baik punya satu siswa yang bisa mengikuti ajaran perguruan daripada punya seratus siswa tapi tidak bisa mengikuti dan melaksanakan ajaran perguruan.